Minggu, 14 Desember 2014

Laka Lalin Pembunuh Utama Sumbar

Sebelas Bulan, 494 Nyawa Melayang


Kecelakaan (Laka) lalu lintas (lalin) masih mejadi pembunuh utama di Sumbar. Sebanyak 494 jiwa terbunuh dalam kecelakaan lalin sejak Januari hingga November 2014. Mungkin banyak yang menganggap sepele soal aturan berkendara, namun sadar atau tidak, ini lah kenyataannya. Jika dihitung secara matematis 1 pengendara tewas setiap harinya akibat Laka Lalin, baik kendaraan roda dua mapun roda empat.

Data Ditlantas Polda Sumbar mengungkapkan, dari 494 jiwa yang melayang hingga November, didominasi oleh usia remaja. "Ini akibat rendahnya kesadaran pengendara dalam mematuhi aturan berlalu lintas. Terutama pengendara usia remaja, dari mereka yang meninggal paling banyak itu usia remaja," ungkap Kabag Binopsnal Ditlantas Sumbar, AKBP H. Yanuardi ketika ditemui Rakyat Sumbar, Selasa (9/12) kemarin di kantornya.

Yanuardi menuturkan, hingga November terdapat 2.157 Laka Lalin yang terjadi. Selain 494 yang tewas, juga terdapat 1.0120 pengedara yang mengalami luka berat, 2.713 luka ringan.

Berdasarkan jumlah itu, dapat disimpulkan dalam 11 bulan, rata-rata ada 7 kejadian Laka  per harinya di Sumbar. Yang mengakibatkan jatuh korban korban luka berat sebanyak 3 orang perharinya dan juga 9 orang luka ringan perharinya.

Tak hanya korban jiwa, Ditlantas Polda Sumbar juga menyimpulkan, Laka Lalin telah menimbulkan total kerugian Rp6,86 miliar lebih. "JIka dirata-rata 20,56 juta kerugian materil perharinya," tukasnya.

Meskipun pihak kepolisian gencar mengkampayekan kesadaran berlalu lintas, dirinya sangat menyesalkan banyak pihak yang mengganggap hal ini serius. "Jumlah ini tentu luarbiasa, banyak nyawa yang melayang jangan dianggap sepele," tegasnya.

Harusnya kata dia, semua liding sector meberikan perhatian serius termasuk juga kepala daerah di setiap kabupaten kota. "Saya miris ya karena masih rendahnya kesadaran berkendaraan, harunya semua pihak prihatin, jika satu orang saja tewas diserang buaya di satu wilayah, pasti semua ribut dan cari pembunuhnya sampai dapat, nah ini yang terbunuh hampir 500 jiwa, apa ndak aneh kalau dianggap sepele," sesalnya.

Selain kesadaran pengendara yang masih rendah, jelas dia, foktor lain yang menyebabkan tingginya kasus kecelakaan akibat masih banyaknya jalan yang rusak atau berlobang. Selain kurang perawatan, tutur dia, kondisi jalan di Sumbar diperparah oleh banyaknya anggkutan barang yang bermuatan melebihi aturan tonase.

"Banyak anggkutan barang yang muatannya meledak (melebihi-red) ya akibatnya jalan kita cepat rusak, pengendara juga jadi korban," ujarnya.

Secara nasional, untuk tahun 213 lalu, terdapat 100.106 kejadian Laka Lalin, dengan rata-tara 274 Laka perhari atau 11 Laka per jamnya. Sedangkan untuk korban meninggal, terdapat 26.416 jiwa dengan rata-rata 72 korban meninggal setiap hari atau 3 jiwa per jamnya. Sementara itu, korban luka berat mencapai 28.438 jiwa atau rata-rata 78 korban per hari. Untuk kerugian materil, sepanjang 2013 lalu mencapai 255,86 miliar lebih atau 700,9 juta per harinya. (isr)

0 komentar:

Posting Komentar